Wednesday, May 26, 2010

DOSA YANG LEBIH BESAR DARI BERZINA

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita

berjalan terhuyung-hayang. Pakaianya yang serba hitam

menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam.

Kerudungnya menagkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa

hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang

bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu,

tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak

hidupnya. Dia melangkah terseret-seret mendekati kediaman

rumah Nabi Musa a.s.



Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan uluk salam.Maka

terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu

berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai

tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar

Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya.



"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut. "Saya

takut mengatakannya."jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!"

desak Nabi Musa.Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah

berzina. "Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itu

meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun... lantas hamil. Setelah anak

itu lahir,langsung saya... cekik lehernya sampai... tewas," ucap wanita itu

seraya menangis sejadi-jadinya.Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka

berang ia mengherdik, "Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa

Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"... teriak

Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.




P erempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur

luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari

dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu

harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawa kemana

lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana

pula manusia lain bakal menerimanya?Terbayang olehnya betapa besar dosanya,

betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat

Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,

"Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya?

Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya.



Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian

wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa

ingin tahu bertanya kepada Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih

besar daripada perempuan yang nista itu?"





" Ada !" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian

penasaran." Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa

menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali

berzina" . Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil

wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan

dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan

tersebut.





Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan

sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat

bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya.

Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan

seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan

memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan

menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman

di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan

kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.

(Dirujuk daripada
buku 30 kisah teladan - KH Abdurrahman Arroisy



Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih

besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an,

membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.



Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat

sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa

dalam neraka selama satu huqub.Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu

tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari diakherat perbandingannya

adalah seribu tahun di dunia. Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita

pezina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan

timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.





Tolong sebarkan kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahui.



Wassalamu'alaikum wbt..



Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang

beruntung. (QS. Ali Imran 104:105)



"Qul, Amantu bil-Lahi, tsumnas-taqim" Katakanlah! Aku

percaya kepada Allah dan kemudian pegang teguhlah pendirian

itu.

No comments:

Post a Comment